Yeach! Untuk
mendapatkan penghasilan dari internet, menurut saya pilihannya itu ada dua:
Pertama, sulit.
Kedua, Sulit sekali.
Pertama, sulit.
Kedua, Sulit sekali.
![]() |
Sumber: Doc. Pribadi |
Pada dasarnya
"Kerja Maya" itu sama dengan kerja dunia nyata. Butuh kerja keras,
ketekunan dan tentu saja butuh full kesabaran, jika tidak punya syarat-syarat
tersebut maka “banting setir” saja. Tidak percaya? Silahkan buktikan sendiri!
Mendapat
"Penghasilan" dari internet itu bukan persoalan yang mudah. Iya, sama
sekali tidak mudah, alias berat, berat sekali sodara. Tidak seperti yang
diiklankan teman-teman yang katanya cuma butuh "Klik" itu.
Baiklah, kita
sering melihat ada orang yang dengan mudahnya mendapat "penghasilan"
dari internet. Taruhlah Gus Rohim sebagai contohnya. Kita tahu, (dari
schrensoot yang diunggahnya) melalui blognya, beliau telah berhasil mendulang
jutaan rupiah bersemayam dalam rekeningnya.
Dan, itulah
yang kita tahu, beliau adalah salah satu orang “Sukses” dalam dunia maya.
Namun, apa kita
pernah tahu berapa jam yang harus beliau habiskan di depan layar laptopnya. Berapa
banyak modal yang harus beliau keluarkan demi memaksimalkan kerjanya. Berapa banyak
“konsumsi sehat” demi menunjang staminanya agar tetap prima.
Sederhananya,
kita tidak pernah tahu; biaya, waktu, tenaga dan fikiran yang harus beliau korbankan
demi menunjang pekerjaan mayanya agar tetap berjalan baik.
Proses menjadi “beliau
yang sekarang” bukanlah hal yang mudah. Saya yakin, Beliau telah melewati step demi
step yang penuh lika-liku dalam dunia internet.
Intinya, di
dunia ini tidak ada yang instan, tidak ada yang mudah, semua ada prosesnya bro…
Beliau pernah
berkata kepada saya,
“Teman-teman
akan mendapatkan penghasilan dengan caranya sendiri”
Saya menafsiri
ucapan beliau, dengan adagium jawa, Penggawean iso ditiru, tapi rejeki ora
iso (Pekerjaan bisa ditiru, tapi tidak dengan rezeki).
Semua orang
punya potensi untuk mendapatkan penghasilan dari internet, hanya pola dan
metodenya saja yang berbeda. Dan dalam hal ini, Gus Rohim membuka pintu
cakrawalanya untuk kita semua.
Selanjutnya,
tinggal terserah kita bagaimana mengelolanya, dan yang pasti kita tidak akan
pernah bisa menjadi Gus Rohim atau pun sebaliknya, Gus Rohim pun tidak akan
pernah bisa menjadi kita. J
Saya termasuk
orang yang meyakini, bahwa kerja keras tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Kembali pada
persoalan sulit dan sangat sulitnya mendapat penghasilan dari internet.
Dari sekian
banyak cara agar menghasilkan pundi-pundi rupiah dari internet adalah lewat
iklan. Berbicara iklan maka tidak asing lagi dengan yang namanya google adsense.
Singkat kata, Google
Adsense adalah persoalan tahapan yang harus kita lalui. Dan tentu saja ini
tidak mudah. Beberapa teman di sini barangkali sudah membuktikan, bahkan untuk
diterima Adsense sulitnya minta ampun.
Lalu, kalau
kita sudah diterima Adsense semua masalah sudah berakhir? Tidak bray. Justru
itu adalah awal dari segalanya. Uang dari mbah google tidak akan berkunjung ke
rekening kita begitu saja.
Kita dituntut
untuk kerja keras dan kerja cerdas agar blog kita bisa dikunjungi orang
sebanyak mungkin. Ada jutaan cara, mulai dari yang halal sampai yang haram
dengan berbagai macam variannya. Yups, Semua itu dilakukan semata-mata demi “pengunjung”.
Tentu kita tidak asing; Judul berlian namun Isi sampah.
Di tengah
jutaan tema yang bertebaran di internet, kita hanya sebutir pasir dibibir
pantai. Mau ambil tema pendidikan sudah terlalu pasaran, bisa sich kita bikin
tentang pendidikan tapi ya itu, kompetitornya berat dan banyak, begitu juga
dengan tema-tema besar lainnya, seperti: Politik, budaya, kuliner, atau komedi.
Atau, kalau
pengen mencoba. Tidak usah tema yang muluk-muluk, coba bikin tema kitab kuning
saja. Selanjutnya kita akan tahu, siapa saingan terberatnya, bukan? :D
Eh, pernah gak
sich kalian putus asa lalu kefikiran bikin tema porno saja? Kalau iya,
sebaiknya jangan. Selain bertentangan dengan nurani itu juga sulit sekali
prosesnya, sumpah!. Rasanya seperti jadi buronan yang selalu diawasi oleh
aparat keamanan Negara. Di mana pun berada rasanya tidak tenang. Semacam dihantui kecemasan.
#bukanpengalamanpribadi
Lalu, kalau
sudah demikian sebaiknya bagaimana? Tidak ada, bos. Selain hanya bisa mengais
serpihan-sepihan tema yang barangkali masih bisa membuat warga maya tertarik
untuk mendatangi blog kita.
Jika ada di
antara kalian ada yang menyangkalnya sebab bisa menciptakan tema baru yang
belum pernah dibuat orang lain, ya silahkan saja. Dan buktikan berapa banyak
pengunjungnya dan berapa penghasilannya tentu saja. J
Jadi begini,
salah seorang teman pernah berkata, kalau kita bikin blog atau youtube dengan
motivasi mendapatkan uang, itu memang bukan hal yang salah tapi tidak juga bisa
dikatakan hal yang benar. Maksudnya, agar psikologis kita tidak terganggu sebab
harapan yang tidak kunjung didapat, maka jadikan proses itu sebagai hobi, jadikan
sebagai media penyaluran ekspresi.
Secara pribadi
saya setuju dengan bahasa menggurui teman saya itu. Saya merasa nikmat dan
tidak bebas ketika melakukan hal yang memang saya sukai. Kalau pun saya
mendapat imbalan atas hal itu, saya pun mensyukurinya. Kalau pun tidak, ya tak
apa. saya tidak merasa terbebani sama sekali. Sebab, ibarat shalat wajib,
imbalan itu adalah shalat qobliyah dan bakdiyahnya. :D
Sementara itu,
Rohim (yang bukan gus ini) sudah beberapa bulan berselancar, mencoba memasuki
dunia maya yang konon adalah ladang permata, bisa dilihat sendiri di gambar,
bahkan untuk beli rokok saja sisanya masih harus ngutang.
Masih pengen
mendapatkan penghasilan dari internet?
Kalau iya, saya
punya saran:
Mulai sekarang,
belajarlah menikmati luka…
Tag :
Artikel