Tidak diragukan lagi kepiawaian ceramah Kiai yang satu ini
benar-benar bisa dibuktikan. Kemampuannya dalam berceramah yang tidak dimiliki
kiai lain membuat jam terbang beliau semakin hari, semakin tinggi.
![]() |
Doc. Pribadi |
Pada tahun 2016, Salah seorang tetangga saya pernah ke rumah beliau
di Bojonegoro untuk mendatangkan beliau dalam acara pengajian yang akan
diselenggarakan di rumahnya. Selain ketika bertamu antrinya minta ampun,
rupa-rupanya Kiai yang terkenal dengan kiai “Qulhu ae lek” itu tidak bisa
hadir, sebab undangan ceramah beliau sudah penuh sampai tiga tahun ke depan.
Secara pribadi saya sudah tertarik dengan materi dan gaya ceramah
kiai yang berbahasa jawa ini sejak pertama kali mendengarnya melalui youtube. Beliau,
bisa mebuat orang tertawa dan menangis dalam waktu yang bersamaan. Beliau bisa
menciptakan sebuah ironi menjadi bahan lelucon untuk ditertawakan bersama. Semuanya
disampaikan dengan gaya yang ceplas-ceplos, jujur, dan natural.
Seperti ketika beliau membahas; Untuk urusan sosial, masyarakat itu
lebih mengutamakan yang berharta daripada yang berilmu. Orang memilih, mereka yang
kaya menjadi pemimpinnya meskipun otaknya kosong belaka.
Tag :
Tokoh