Semasa kecil dulu saya suka sekali mendengar ceramah Kiai yang
akrab dipanggil Pak Zen ini. Di mana pun beliau ceramah, saya selalu
menyempatkan diri untuk bisa hadir, bersama keluarga tentu saja.
![]() |
Doc. Pribadi |
Dulu juga, saya sempat mengoleksi dua kaset pita ceramah beliau,
yang saya putar berkali-kali.
Untuk kawasan Kab. Malang Kiai yang mempunyai tawa khas heh heh
heh ini, adalah sosok yang melegenda. Tidak sah rasanya jika punya hajat,
terutama pengajian jika tidak mendatangkan belio. Bahkan saking tenarnya,
beberapa orang bahkan menadzarkannya. Misalnya, orang yang kerja di luar negeri,
jika sepulangnya selamat dan sukses maka akan membuat forum pengajian dengan da’i
utama KH. Zainurrozikin.
Namun seiring berjalannya waktu, berjalannya zaman dan tekhnologi,
yang lewat itu semua kemudian bermunculan da’i-da’i muda dan baru maka, pelan
namun pasti nama Pak Zen mulai redup. Dan namanya pun mulai jarang saya dengar
lagi.
Hingga beberapa waktu yang lalu, salah seorang tetangga saya
membuat saya terhenyak. Dia, merencanakan dalam resepsi pernikahan anaknya akan
dibarengi dengan pengajian dengan mendatangkan Pak Zen sebagai penceramahnya.
Tetangga saya itu punya harapan besar dengan kehadiran beliau. Selain
sebab nadzar sebelum berangkat jadi TKW, dia menginginkan, melalui ceramahnya,
Pak Zen bisa menjadi mediasi keluarganya yang kala itu sedang dilanda
pertikaian.
Dan Begitulah, zaman boleh berganti nama Pak Zen tetap abadi. Heh
Heh Heh Heh
Tag :
Tokoh